Kalender 2021– Indonesia memiliki keberagaman budaya yang kaya. Kebudayaan ini sudah berkembang sejak masa lampau. Salah satu bukti sejarah perkembangan budaya di Indonesia adalah adanya kalender-kalender yang digunakan. Kalender Sunda adalah salah satunya.
Kalender Sunda setiap pergantian siklusnya ada yang disebut dengan Pabaru Sunda. Pabaru Sunda yaitu kegiatan untuk memulai awal tahun dalam urutan perhitungan Kalender Sunda.
Kala Sunda ditemukan kembali di tahun 1990an setelah menghilang selama 5 abad. Ali Sastramidjadja melakukan riset selama bertahun-tahun terkait kalender sunda ini. Dari riset tersebut ia menyimpulkan bahwa peradaban sunda kuno sangatlah tinggi.
Kala sunda atau kalender sunda diungkapkan digunakan demi kepentingan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan pergantian musim dan pertanian. Secara umum kala sunda terdiri dari tiga bagian. Suryakala, Chandrakala, dan Sukrakala.
Suryakala
Penanggalan yang didasarkan revolusi bumi terhadap matahari ini dimanfaatkan untuk pertanian, bersaman dengan kalender masehi. Awal tahun Surya Saka Sunda ditetapkan sewaktu matahari meninggalkan posisi paling selatan.
Pada saat matahari berada di posisi paling selatan, yaitu di atas 23,5 derajat Lintang Selatan pada tanggal 22 Desember, diartikan sebagai tutup tahun Kala Surya Saka Sunda.
Suryakala terbagi menjadi 12 bulan, yaitu Kasa, Karo, Katiga, Kapat, Kalima, Kanem, Kapitu, Kawalu, Kasanga, Kadasa, Desta atau Hapitlemah, Sada atau Hapitkayu.
Diyakini bahwa bulan-bulan Kasa, Karo, Katiga adalah musim hujan. Bulan-bulan Kapat, Kalima, Kanem adalah musim pancaroba menjelang kemarau. Sementara itu, bulan-bulan Kapitu, Kawalu, Kasanga adalah musim kemarau. Tiga bulan terakhirnya yakni bulan-bulan Kadasa, Hapitlemah, Hapitkayu adalah musim pancaroba menjelang hujan.
Chandrakala
Bagian dari Kala Sunda yang didasarkan posisi bulan mengelilingi bumi. Berdasarkan siklus bulan, penanggalan ini digunakan untuk kehidupan keagamaan, sekaligus untuk mengetahui pasang surut air laut.
Dalam satu tahun, kala candra ini terbagi menjadi 12 bulan, yaitu: Kartika, Margasira, Posya, Maga, Palguna, Setra, Wesaka, Yesta, Asada, Srawana, Badra, dan Asuji. Kemudian masing-masing bulan dibagi menjadi dua, yaitu Suklapaksa (parocaang) dan Kresnapaksa (paropoek).
Sukrakala
Penanggalan ini berdimensi bintang. Di tanah Sunda, sukrakala disebut palintangan (lintang/bintang/star). Misalnya bintang Kijang turun Kujang yang menandakan persiapan kegiatan dibidang pertanian.
Sampai saat ini , penanggalan Sukra Kala masih digunakan oleh masyarakat Kenekes, Banten. Orang Kanekes menggarap huma dengan melihat kedudukan bintang kijang.(*)
***
Link Sumber : http://primasprings.blogspot.com/2011/11/hari-ini-adalah-tahun-baru-1948-kala.html#ixzz6RVKGZGnz