Kalender merupakan produk yang dihasilkan dari pengamatan benda-benda langit. Orang-orang zaman dulu membaca posisi pergerakan benda-benda langit, yang berguna dalam menentukan waktu/musim, menentukan posisi dan arah, mengetahui arah mata angina, dan sebagainya.
Misalnya bangsa Mesir yang membuat kalender matahari. Kalender ini dibuat dengan menandai musim-musim yang ada, dan menghitung jumlah keseluruhan harinya berdasarkan siklus tersebut.
Namun meski sama-sama ilmu yang terkait dengan benda-benda angkasa, astrologi dan astronomi adalah dua ilmu yang berbeda. Astro sendiri berasal dari kata yang berasal dari bahasa Persia, artinya bintang. Lalu, apa perbedaan antara astrologi dan astronomi yang paling signifikan?
Astrologi
Ilmu ini adalah ilmu yang dasarnya mempelajari pergerakan benda-benda langit. Di antaranya Matahari, planet, bintang, dan bulan. Para ahli astrologi mempercayai bahwa posisi benda-benda langit tersebut memengaruhi kehidupan manusia dan peristiwa masa depan.
Dari kepercayaan tersebut, mereka meramal dan memprediksi sebuah kejadian berdasarkan posisi benda langit. Namun metodenya tidak ilmiah, melainkan berdasarkan legenda.
Astronomi
Para ahli astronomi juga mempelajari pergerakan benda-benda langit. Tetapi tidak hanya Matahari, Bintang, Bulan dan Planet saja. ilmu ini mempelajari juga galaksi lain dan bagaimana asal-usul alam semesta. Para ahli astronomi mendasarkan ilmunya pada metode ilmiah.
Mereka meneliti benda-benda langit dengan pendekatan fisika dan matematika. Para astronom tidak bisa mengutak-atik objek yang ditelitinya. Berbeda dengan fisikawan yang mampu melakukan percobaan di laboratorium.
Dibutuhkan Manusia
Zaman dulu dan zaman sekarang, manusia membutuhkan ilmu perbintangan. Bedanya, manusia zaman modern astronomi apalagi astrologi adalah sesuatu yang terlepas dari kehidupan sehari-hari. Sedangkan bagi manusia berabad-abad yang lalu, keduanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Benda-benda langit memengaruhi kehidupan sebagai sesuatu yang masuk di akal mereka. Di bawah paradigma ini, kosmologi Aristoteles dikembangkan.
Di zaman dulu, menafsirkan posisi dan arah pergerakan benda-benda langit untuk membaca masa depan menjadi sesuatu yang penting, terutama bagi mereka yang berkuasa.
Astronomi sebagai ilmu ukur posisi bintang dan planet jadi berkembang berdasarkan kebutuhan tersebut. Karena semakin penelitian astronomi diukur secara akurat, semakin baik pula penafsirannya yang didasarkan pada astrologi.
Model geosentrik yang dibuat ptolomeus mampu menghitug posisi planet-planet untuk waktu kapanpun dengan akurat. Sehingga mampu menghasilkan tabel-tabel posisi planet-planet yang memberikan informasi planet pada waktu kapanpun.
Kitab Almagest jadi modal penting seorang astrolog kerajaan untuk menafsirkan posisi benda-benda langit dan meramalkan masa depan.
Cetak Custom Kalender 2025
Jangan lupa untuk merencanakan dan mempersiapkan cetak kalender 2025 untuk perusahaan Anda. Baik untuk kebutuhan kantor, maupun sebagai souvenir promosi. Bila Anda ingin cetak kalender perusahaan, pilihlah percetakan yang berpengalaman dan kredibel, seperti Mahada Indonesia.
Mahada Indonesia melayani cetak kalender 2025 untuk kebutuhan pribadi, bisnis, kantor, maupun souvenir promosi. Hubungi customer service kami melalui chat WhatsApp atau email. Untuk portofolio, kunjungi website dan ikuti jejaring sosial Mahada Indonesia.(*)