Pembuat Kalender Matahari Pertama di Dunia

Kalender Matahari
Written By Admin Mahada
Publish : 30 June 2020
Gifset Corporate Banner

Kalender secara umum dipakai guna menandai hari. Dengan adanya kalender, kita bisa membedakan hari kemarin, hari ini dan hari yang akan datang. Indonesia, seperti kebanyakan negara di dunia, menggunakan kalender Masehi (Gregorian) yang berbasis siklus Matahari.

Kalender Gregorian sendiri merupakan kalender modifikasi dari kalender Julian. Kalender Julian disebut memiliki perhitungan yang kurang akurat.

Sebelum kalender Julian, ada kalender-kalender lain yang dipakai di berbagai belahan bumi. Kalender ini dibuat menyesuaikan kultur yang ada, serta menggunakan perhitungan matahari dan juga bulan.

Mesir Kuno dianggap sebagai peradaban pertama yang membuat kalender matahari di dunia. Kalender Mesir ini pun jadi dasar acuan dari kalender Masehi yang digunakan sekarang.

Banjir Sungai Nil

Mesir yang dilalui oleh sungai Nil, seringkali banjir di setiap periode tertentu. Setelah surut, banjir meninggalkan bekas luapan berlumpur. Alih-alih merugikan, ini justru jadi berkah tersendiri.

Hal ini karena tanah menjadi subur dan penduduk bisa menanaminya dengan gandum, atau sayuran dan sebagainya.

Oleh sebab itu, penduduk Mesir jadi tergantung pada banjir sungai Nil. Mereka sangat senang tiap kali sungai nil banjir. Hari pertamanya dirayakan sebagai hari istimewa.

Dari kejadian ini, orang-orang Mesir pun mencatat kapan banjir datang, kapan surut, dan kapan sungai nil kering. Kemudian ditemukan bahwa banjir selalu datang setiap 365 hari.

Dari 365 hari itu, akhirnya ditandai kapan musim hujan, musim tanam dan musim kemarau. Deretan hari-hari inilah yang kemudian jadi cikal bakal kalender bangsa Mesir.

12 Bulan 3 Musim

Bangsa Mesir Kuno membagi 1 tahun (365 hari) menjadi 12 bulan. Masing-masing bulan ada 30 hari. Pembagian bulan ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan fase bulan. Karena 12 bulan jumlah tiap bulannya 30 hari, maka ada kelebihan 5 hari dalam setahun. Kelebihan tersebut lalu dimasukkan ke 5 bulan terakhir, masing-masing 1 hari.

Dalam setahun, ada tiga musim. Setiap musim berjumlah 4 bulan. Musim pertamanya adalah musim banjir, disebut musim Akhet. Di musim keduanya, adalah musim tanam yang disebut musim Peret. Terakhir, musim kering atau musim kemarau yang disebut musim Symiw.

Tidak ada nama-nama bulan. Untuk menunjuk bulan, mereka menyebut jenis musim dan urutan bulannya. Misalnya bulan pertama musim tanam, bulan kedua musim tanam, dan seterusnya.

Order Online Cetak Kalender 2025

Jangan lupa untuk mencetak kalender 2025 untuk perusahaan Anda. Baik untuk kebutuhan kantor, maupun sebagai souvenir promosi.

Bila Anda ingin cetak kalender perusahaan, pilihlah percetakan yang berpengalaman dan kredibel, seperti Mahada Indonesia. Mahada Indonesia melayani cetak kalender 2025 untuk kebutuhan kantor, maupun souvenir promosi.

Konsultasi produk dan pemesanan cetak kalender 2025, hubungi customer service kami melalui WhatsApp atau email Mahada Indonesia.(*)

Banner 1
Banner 1

Informasi Lain yang Mungkin Anda Perlukan

Cetak Kalender 2026 Cepat dan Berkualitas

Cetak Kalender 2026 Cepat dan Berkualitas

Membutuhkan vendor kalender? Cetak kalender 2026 anda hanya di Mahada, kualitas terjaga serta harga yang kompetitif membuat Mahada menjadi vendor terbaik. Setiap pergantian tahun selalu diiringi dengan pergantian kalender. Meski zaman sudah modern dan kalender sudah...

4 Tips Merencanakan Cetak Kalender Promosi

4 Tips Merencanakan Cetak Kalender Promosi

Kalender menjadi salah satu barang yang selalu dicari, terutama menjelang akhir atau awal tahun. Namun, tidak ada salahnya jika Anda menyiapkannya lebih awal apalagi jika kalender tersebut akan digunakan sebagai souvenir promosi perusahaan. Souvenir promosi berupa...

Corporate Gift Low