Sablon merupakan salah satu teknik cetak yang umum dan populer. Sebelum era digital, sablon konvensional dilakukan dengan cara manual.
Sampai saat ini, teknik konvensional masih dipakai dan tetap populer, termasuk dalam cetak custom souvenir. Namun dengan inovasi teknologi, muncul teknik sablon digital yang semakin memudahkan pekerjaan dalam percetakan.
Perbedaan Sablon Konvensional dan Digital
Berikut ini, sedikitnya ada 8 perbedaan dalam menggunakan teknik cetak sablon konvensional dan teknik cetak sablon digital.
1. Biaya
Baik cetak sablon konvensional maupun digital, tentu akan mengeluarkan biaya. Pada sablon konvensional, biaya yang akan Anda keluarkan untuk pengerjaan 1 buah kaos akan lebih mahal jika dibandingkan dengan memesan dalam jumlah banyak.
Hal ini karena berapapun jumlah cetak yang dipesan, sablon konvensional hanya harus menyiapkan tinta dengan kuantitas yang kurang lebih sama untuk 1 kaos atau beberapa kaos.
Sedangkan pada sablon digital, pengerjaan 1 buah kaos atau beberapapun kaosnya, membutuhkan investasi untuk membeli printer dan komputer dan biaya pemeliharaan yang tidak murah. Sehingga, meski Anda mencetak dalam jumlah besar, kemungkinan tidak akan diskon.
2. Tingkat Kerumitan
Salah satu yang menjadi sorotan dalam hal perbedaan ckonvensional dengan sablon digital, adalah tingkat kerumitannya, Tingkat kerumitan ini juga tentu akan berpengaruh pada biaya yang harus dikeluarkan untuk menyablon 1 pcs barang.
Pada konvensional, pengerjaannya akan lebih rumit, karena membutuhkan beberapa peralatan terpisah, dan proses cetak dilakukan manual dengan tangan.
Keahlian dan keterampilan sangat diperluklan pada sablon konvensional ini. Karena apabila terjadi kesalahan, maka proses sablon akan diulangi lagi dari awal, dan bahkan membutuhkan peralatan baru, apabila terjadi kerusakan.
Bukannya hal tersebut tidak mungkin terjadi pada sablon digital. Namun pada sablon digital, pengerjaannya relative lebih mudah karena hanya dengan mengoperasikan printer dan komputer. Jika terjadi kesalahan cetak, maka proses pengulangan bisa dilakukan dengan lebih cepat.
3. Waktu Pengerjaan
Lamanya pengerjaan yang dibutuhkan pada sablon konvensional kurang unggul. Sehingga jika Anda membutuhkan pengerjaan yang cepat, sebaiknya Anda menggunakan sablon digital.
4. Dimensi Desain
Dimensi atau luas desain yang bisa dicetak atau disablon, sablon digital lebih terbatas, karena akan sangat tergantung pada dimensi dari mesin printer yang digunakan.
Sedangkan pada sablon konvensional, dimensi screen yang mencapai 40 x 50 cm, cukup dapat diandalkan untuk mencetak desain yang luas. Terutama jika mencetak pada bahan kain yang belum dijahit.
5. Kompleksitas Desain
Hal kompleksitas desain ini relative dan tergantung dari kebutuhan, serta keahlian dari yang mengerjakan sablon tersebut.
Hampir tidak ada desain yang tidak bisa dikerjakan menggunakan sablon konvensional, kecuali cetak foto pada kaos, yang hanya dapat dilakukan oleh sablon digital, untuk menghasilkan kualitas yang serupa.
Sisanya akan tergantung pada jenis tinta sablon dan juga ahli pekerja sablon konvensional dalam menerapkan teknik tertentu untuk dapat mencapai bentuk desain yang diinginkan.
Pada sablon digital, hasil cetak akan apa adanya sesuai dengan file desain yang diberikan. Sedangkan pada sablon manual, akan tergantung dari beberapa faktor tersebut di atas, namun tidak tergantung pada kualitas file yang ada, kecuali jika desain terlalu buruk kualitasnya.
6. Bahan
Untuk jenis bahan yang digunakan, pada sablon konvensional akan lebih fleksibel dan bisa mencetak pada jenis bahan apa saja tergantung dari jenis tinta yang digunakan, tetapi pada sablon digital, umumnya akan lebih optimal jika menggunakan bahan yang 100 % katun.
7. Kualitas Warna
Umumnya hasil cetak pada sablonn digital akan memiliki ketebalan tinta yang tipis, sehingga tergantung dari desain yang dipakai. Terkadang, akan terlihat lebih pudar apabila dibandingkan dengan sablon manual.
Sementara untuk sablon konvensional, tingkat ketebalan bisa diatur oleh pekerjanya, sehingga umumnya warna yang terlihat akan lebih cerah dan tebal. Hal ini membuat desain sablon konvensional tampak lebih nyata.
8. Ketahanan
Banyak yang menganggap sablon digital akan lebih tahan lama. Begitu pun dengan sablon konvensional. Tetapi kenyataannya, kedua jenis sablon bisa memiliki ketahanan yang baik, asalkan menggunakan tinta, bahan dan teknik pengerjaannya tepat.
Setiap teknik cetak memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti halnya pada cetak sablon konvensional dan sablon digital ini.
Oleh karenanya, Anda perlu mempertimbangkan teknik cetak mana yang akan Anda gunakan sesuai prioritas kebutuhan Anda. Sablon konvensional atau sablon digital.