Mesin cetak dikenal berkat temuan Johannes Gutenberg di tahun 1450an. Namun sebelum mesin cetak lahir dari tangan Gutenberg, mesin cetak diketahui sudah dikenal di China dan Korea sekitar tahun 175 Masehi.
Namun sistemnya masih sederhana. Mesin cetak dari Asia Timur ini terbuat dari kayu dan perunggu yang dibubuhi tinta dan ditempelkan ke atas kertas.
Selain membuat mesin cetak bergerak, Gutenberg juga menciptakan bahan sampingan percetakan. Yakni tinta khusus untuk mencetak dan cetakan huruf. Tinta yang digunakan terbuat dari campuran minyak, tembaga, dan timah hitam yang masih bagus warnanya.
Mencetak Buku
Di masa awal penemuannya, Johannes Gutenberg memproduksi buku yang digunakan oleh gereja dan kerajaan saja. Hal ini disebabkan kebijakan gereja yang cukup ketat. Bahwa tidak semua orang dibolehkan belajar membaca.
Namun berkat kegigihan Gutenberg, hasil cetak bisa diproduksi secara besar-besaran. Gutenberg mencetak Alkitab sebanyak 200 jilid, berbanding jauh dengan hasil cetak dari sistem pencetakan biasa di abad ke 15 yang hanya menghasilkan 5 buah buku dalam waktu satu tahun. Didukung kebutuhan akan buku pun memang tidak terlalu banyak.
Alkitab yang dicetak Gutenberg, kemudian dikenal dengan sebutan Bible Gutenberg, dan seperempat dari jumlahnya masih terawat hingga sekarang. Johannes Gutenberg sendiri selain agar penyalinan buku tidak banyak ditemukan kesalahan, tujuan lainnya yakni agar masyarakat umum juga bisa menikmati budaya membaca.
Gutenberg juga mencetak Ensiklopedia Catholicon of Johannes de Jenua. Buku ini berjumlah 748 halaman dengan 2 kolom setiap halaman dan 6 baris setiap satu kolom.
Kemajuan Peradaban
Penemuan mesin cetak bergerak, mendorong ledakan informasi di Eropa. Hal tersebut membuat Eropa berhasil keluar dari “era kegelapan” dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dari berbagai karya yang mudah diakses masyarakat. Orang mulai belajar membca dan semakin terdidik. Di abad ke-16, mesin cetak berhasil mengubah dunia industri baru di daratan Eropa.
Dalam perjalanannya, sistem percetakan mengalami perubahan yang sangat signifikan pada penciptaan bentuk huruf yang baru. Selama paruh kedua abad ke 16, huruf Romawi kian populer menggantikan huruf gothic di hampir seluruh wilayah Eropa.
Pada masa Revolusi Industri sekitar tahun 1800an, metode dan mesin percetakan mengalami kemajuan pesat. Industrialisasi menghasilkan mesin cetak bertenaga uap, mesin rotary, mesin pembuat kertas, dan mesin typeset otomatis. Keberadaan mesin cetak ini mampu mengurangi biaya produksi bahan cetak, sehingga produknya jadi lebih terjangkau.
Teknologi Modern
Mesin cetak memang pada dasarnya sudah ada, jauh sebelum Johannes Gutenberg lahir. China sudah lebih dulu mengembangkan mesin cetak di pertengahan abad ke 11 M oleh Pi Sheng.
Namun sumbangan Gutenberg dalam menemukan mesin cetak bergerak, membuat mesin ini sempurna dikatakan sebagai mesin cetak modern. Mesin cetak Gutenberg mampu mencetak dengan produksi besar-besaran.
Jika dihubungkan, penemuan mesin cetak Gutenberg mendorong perkembangan teknologi semakin melesat maju. Sedangkan mesin cetak blok perkembangannya agak lambat. Sehingga apabila diandaikan, jika Gutenberg tidak memulai membangun mesin cetak buatannya, penemuan alat cetak modern mungkin akan tertunda beberapa generasi.
Order Souvenir Cetak Logo Custom
Kemajuan teknologi di bidang percetakan sangatlah pesat. Anda bisa mencetak berbagai hal pada bidang yang beragam.
Mahada Indonesia menyediakan souvenir yang bisa Anda cetak secara custom. mulai dari buku agenda, kalender, bolpoin, tumbler, flashdisk, powerbank, hingga paket souvenir goodiebag.
Cetak logo custom sesuai kebutuhan untuk souvenir promosi, maupun untuk kebutuhan lainnya. Konsultasi produk dan pemesanan, hubungi kami sekarang juga melalui WhatsApp atau email. (*)