Kurma bukanlah sekadar tradisi bagi ummat muslim untuk berbuka puasa.
Buah khas jazirah Arab ini menjadi makanan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad ﷺ melalui hadisnya yang diriwayatkan Abu Dawud, Ad Daruquthni dan Al Hakim, bahwa Nabi ﷺ biasa berbuka puasa sebelum salat dengan kurma basah.
Jika tidak ada, beliau berbuka dengan kurma kering, dan jika tidak ada, beliau meminum seteguk air.
Menahan lapar lebih dari 12 jam saat berpuasa sudah tentu membuat perut kosong. Mengawali buka puasa puasa dengan mengonsumsi kurma, memiliki segudang manfaat yang dapat diperoleh.
Berikut manfaat berbuka puasa dengan kurma yang telah dihimpun oleh Mahada Indonesia untuk Anda.
1. Menyiapkan sistem pencernaan
Kurma mengandung senyawa yang dapat mengaktifkan organ pencernaan. Sehingga mengawali berbuka dengan mengonsumsi kurma, menyiapkan perut untuk dapat mencerna lebih banyak makanan lagi setelah seharian menahan lapar.
2. Memulihkan energi
Makan buah kurma ketika berbuka, bermanfaat untuk pemulihan energi tubuh. Hal ini karena buah tersebut mengandung sumber gula alami, yakni fruktosa dan glukosa yang tinggi.
Kedua zat ini merupakan energy siap pakai bagi tubuh, di mana dalam beberapa menit setelah memakannya, tubuh akan segera memperoleh energi dari kandungan karbohidratnya.
Kandungan gula ini juga dapat menjaga gula darah tetap stabil. Selain gula, ada pula kandungan serat tinggi yang bermanfaat mencegah kadar gula darah melonjak tinggi setelah makan.
3. Melancarkan pencernaan
Kurma mengandung semua vitamin dan mineral yang cenderung meningkatkan kebasaan lambung yang terlalu asam, disebabkan seharian tidak memperoleh makan dan minum.
Vitamin dan mineral ini penting dalam meningkatkan efisiensi pencernan dan mencegah sembelit.
4. Menyesuaikan keasaman darah
Selain mengontrol gula darah, buah ini juga menjaga keasaman dalam darah. Kurma mengandung garam alkali yang dapat menyeimbangkan atau menyesuaikan keasaman darah yang dihasilkan dari asupan daging dan karbohidrat yang berlebihan saat berbuka puasa.
Kadar asam yang tinggi dalam darah, berisiko meningkatkan penyakit asam urat, batu ginjal dan tekanan darah tinggi.
5. Mencegah penyakit yang ditimbulkan oleh radikal bebas
Antioksidan berperan dalam melindungi sel dari radikal bebas, yang mana dapat memicu reaksi berbahaya dalam tubuh.
Buah manis ini mengandung tiga antioksidan utama, yaitu flavonoid, karotenoid, dan asam fenolik.
Flavonoid dapat mengurangi inflamasi dan risiko diabetes. Karotenoid dapat mengurangi risiko penyakit mata, sementara asam fenolik dapat mencegah risiko kanker dan kardiovaskuler.
6. Meningkatkan kesehatan otak
Menurut studi mengindikasikan bahwa buah ini dapat mengurangi kadar interleukin 6 (IL-6) di otak. IL-6 dalam kadar tinnggi diasosiasikan dengan penyakit neurodegenerative seperti penyakit Alzheimer atau dementia. Mari berbuka puasa dengan kurma.(*)