Sebagai media tulis, kertas sangat dibutuhkan oleh manusia. Kertas dibutuhkan oleh lintas usia, lintas profesi. Penggunaannya juga ada di berbagai benda. Mulai dari buku tulis, kalender, majalah, dan sebagainya.
Sedang Mencari agenda custom? Dapatkan di Mahada sekarang juga!
Tahukah Anda, zaman dulu ada media lain yang digunakan oleh nenek moyang kita. Media tersebut berfungsi sebagai kertas atau media untuk menulis maupun menggambar.
Kertas-Kertas Zaman Nenek Moyang
Berikut ini daftar kertas-kertas yang digunakan pada zaman nenek moyang:
1. Bambu
Di daerah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sunda Kuna menggunakan bambu sebagai media tulis. Di Sumut, bambu berkulit halus yang disebut bulu suraton, yang usianya sudah tua, dianggap paling baik kualitasnya. Sedangkan di Palembang, bambu betung menjadi pilihan terbaik.
Cara penulisan pada media bambu ini menggunakan goresan pisau. Goresan tersebut lalu dihitamkan dengam kemiri yang dibakar hingga mengeluarkan minyak.
Campuran abu dan minyak hitam pekat akan menempel pada bekas goresan dan menghasilkan warna yang kontras pada permukan bambu yang berwarna cokelat kekuningan.
2. Kulit alim
Di daerah Batak, media tulis yang digunakan adalah kulit kayu alim (Aquilaria) dibuat laklas, lembaran untuk naskah. Kulit yang dipakai bukanlah kulit luar yang kering dan mati. Melainkan lapisan dalam yang tidak keras. Proses produksinya memerlukan keahlian khusus. Tidak sembarang orang bisa melakukannya.
Bentuk laklak (lapisan kertas) dilipat seperti akordeon. Pada proses finishingnya, pustaha (buku atau surat dalam budaya Batak), digarisi sesuai dengan jumlah baris yang ingin ditulisi. Garisnya sangat tipis dan samar. Laklak ini ditulis dari bawah ke atas pada naskah yang diletakkan secara horizontal. Kemudian ditulisi menggunakan lidi enau yang disebut tarugi.
3. Daun lontar
Bagi orang Bali, daun lontar dipakai sebagai kertas untuk membuat naskah. Daun lontar merupakan sejenis daun palem (Borassus flabellifer). Daun ini ditulisi memakai alat tulis khusus sejenis pisau yang disebut pengrupak. Di Sunda alat ini disebut peso pangot.
4. Gebang
Gebang atau nipah berasal dari pepohonan jenis palem. Daun gebang cenderung lebih tipis dan berwarna lebih cerah dibandingkan daun lontar. Daun gebang ditulisi menggunakan tinta hitam, menggunakan sejenis alat tulis.
Media tulis gebang banyak dipakai di daerah Jawa.
5. Daluwang
Kertas ini berbahan dasar kulit kayu palem-paleman. Naskah daluwang tertua diketahui adalah naskah yang disebut ‘Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah’ yang berasal dari sekitar abad ke 14.
Daerah-daerah yang ditemukan menggunakan daluwang berasal dari Jawa, Sunda, dan Madura. Sebagian lagi ditemukan di Sulawesi Selatan dan Sumatera.
Mahada Indonesia melayani jasa cetak offset custom souvenir. Buku agenda, kalender, dan sebagainya untuk souvenir promosi, souvenir seminar dan lainnya. Order souvenir custom dengan menghubungi WhatsApp atau email Mahada Indonesia.(*)
