Pernahkah Anda merasa kebingungan, mengapa bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tidak tetap. Suatu kali ada di bulan juni, tahun depan ada dibulan mei, lalu april, maret, begitu seterusnya. Belum lagi pertanyaan mengapa Ramadan dan Idul FItri ditentukan dengan menggelar siding isbat?
Perlu diketahui bahwa sistem kalender yang dipakai secara umum adalah kalender Masehi, atau kalender Gregorian yang juga disebut sebagai kalender solar. Sebaliknya, Ramadan dan Idul Fitri merupakan bagian dari kalender Hijriyah yang merupakan penanggalan lunar. Kalender Hijriyah secara umum jadi panduan bagi umat muslim di seluruh dunia.
Solar, Matahari
Solar adalah matahari. Matahari awalnya dipakai hanya untuk siklus harian. Ketika matahari terbit sampai terbenam, disebut siang. Sedangkan separuh waktu sisanya disebut malam, di mana matahari tidak tampak sama sekali. Siang dan malam dihitung sebagai satu hari.
Namun karena untuk perhitungan siklus jangka panjang, tidak cukup akurat. Hal tersebut baru disadari ketika para pendeta yang tinggal di kuil-kuil seperti Tenothlican, Thebes dan Acropolis, mulai melihat jalur matahari di langit lewat bayangan patung dan pilar-pilar di kuil. Ternyata, pergerakan terbit dan tenggelamnya matahari tidak berulang pada orbit yang sama.
Para pendeta melihat posisi Matahari di langit dapat menunjukkan musim dengan lebih tepat, dibanding kalender sistem bulan. Sistem solar ini membagi 1 tahun dengan 365 posisi matahari di langit. Karena setelah angka tersebut, matahari kembali ke posisinya. Dengan pola pergerakan matahari sepanjang tahun ini, mereka bisa memprediksi datangnya Musim Panas, Gugur, Dingin dan Semi.
Bagi yang tinggal di iklim tropis, faktor tersebut tidak terlalu berpengaruh pada musim. Namun kalender solar sangat membantu dalam perhitungan musim untuk masa tanam yang tepat.
Lunar, Bulan
Sistem ini diperhitungkan berdasarkan siklus edar bulan mengelilingi bumi. Peradaban awal manusia sudah memakai sistem ini. Sistem ini paling sederhana dan mudah diterapkan oleh setiap orang. Siklus bulan dapat dilihat dari perubahan bentuk bulan di langit malam.
Perubahan bentuk bulan mulai dari bulat sempurna (purnama), separuh, sabit, sampai bulan sama sekali gelap tak terlihat (bulan mati). Perubahan bentuk tampilan bulan ini akibat dari revolusi bulan mengelilingi matahari.
Berbeda dengan jumlah usia kalender Masehi yang usianya 365 hari, kalender hijriyah (lunar) berjumlah 354 hari. Hal ini Karen manusia di zaman dulu menginterpretasikan bahwa perubahan siklus alam itu kembali pada titik awal dalam tempo 354 hari.
Namun memang, setelah beberapa tahun, bulan yang sama tidak menunjukkan rasi bintang yang sama. rasi yang menjadi patokan setelah beberapa tahun datang terlambat atau mendahului. Bagi daerah yang tidak tergantung pada pertanian, hal ini tidak terlalu jadi masalah.
Tapi bagi daerah yang tergantung pada perubahan musim untuk penentuan kapan menanam dan kapan memanen, tentu jadi masalah besar. Sehingga tidak heran jika peradaban selanjutnya melibatkan perhitungan kalender lunar dengan benda langit lainnya, yakni Matahari. Dari sana lahirlah kalender luni-solar.
Jasa Cetak dan Desain Kalender Custom
Mahada Indonesia melayani pemesanan cetak kalender dari seluruh Indonesia. Dengan sistem daring, Anda cukup memesan dengan cara menghubungi kami melalui kontak yang tersedia. Bisa melalui WhatsApp atau email.
Mahada Indonesia juga melayani jasa desain kalender custom, yang dikerjakan oleh tim desain ahli kami.
Sebagai bentuk pelayanan terbaik, kami juga memberikan garansi dengan syarat dan ketentuan berlaku. Kunjungi halaman website untuk melihat portofolio kalender promosi Mahada Indonesia.
Konsultasi dan rencanakan kalender promosi Anda bersama Mahada Indonesia segera.(*)