Indonesia mengadopsi kalender Gregorian atau kalender Masehi, sebagai kalender nasional. Kalender ini umumnya berusia 365 hari dengan 12 bulan. Namun ada kalanya, usia tahun bertambah satu hari. Hal ini terjadi setiap 4 tahun sekali.
Tahun Kabisat
Umumnya, di kalender Gregorian, dalam satu tahun berjumlah 365 hari. Setiap 4 tahun sekali, bertambah menjadi 366 hari.
Tambahan satu hari tersebut masuk dalam kalender bulan Februari. Saat tahun bertambah hari inilah kemudian dinamakan tahun kabisat.
Kalender Gregorian sendiri merupakan modifikasi dari kalender Julian yang disebut kurang akurat. Pasalnya perayaan musim semi semakin maju dan perayaan-perayaan yang sudah disepakati sebelumnya jadi berubah-ubah tanggalnya.
Tahun kabisat ada, murni karena alasan astronomi. Ektra satu hari di tahun ini memang terjadi, karena proses rotasi dan revolusi tata surya susah dibagi.
Lamanya bumi mengelilingi matahari, selama 1 tahun, sebenarnya meghabiskan waktu 365 hari 5 jam 48 menit 45.1814 detik. Jika hitungan ini dibiarkan, maka setia 4 tahun akan selalu tersisa 1 hari ekstra.
Penentuan Kabisat
Sebelumnya pada penanggalan Julian, hitungan jumlah hari dalam satu tahun hanya sebanyak 355 hari. Namun ada tambahan 1 bulan berisi 22 hari di setiap 2 tahun. Namun ternyata malah jadi berbelit-belit. Hari-hari perayaan jadi bergeser ke musim yang berbeda-beda.
Atas dasar tersebut kemudian penanggalan Gregorian dibuat. Di mana pada kalender ini, lahir tahun kabisat. Namun penghitungan tahun kabisat tidak langsung selesai begitu saja. karena tahun yang bisa dibagi dengan angka 100 tapi tidak bisa dibagi 400, tidak akan dihitungan sebagai kabisat.
Jadi tahun 200 adalah kabisat, begitu oun dengan tahun 1600. Tetapi tahun 1700, 1800, dan 1900 tidak dihitung sebagai tahun kabisat.
Pada dasarnya satu tahun berusia sekitar 365 seperempat hari. Namun itu hasil pembulatan. Sebenarnya kurang dari 365 seperempat hari. Agar hitungannya pas, Paus Gregory XIII dan ahli astronomi lain punya solusi. Solusi tersebut adalah menghilangkan tahun kabisat setiap 400 tahun.
Pengurangan Hari Februari
Dari 12 bulan yang berisi 30 dan 31 hari, hanya Februari yang kurang dari 30 hari. Jumlahnya 28 hari dan setiap 4 tahun sekali jadi 29 hari. Mengapa demikian?
Pada masa pimpinan Julius Caesar, bulan Februari sebenarnya berisi 30 hari. Agustuslah yang berisi 29 hari. Namun saat Caesar Augustus menjadi kaisar, ia mengambil hari dari bulan Februari, agar Agustus bisa berjumlah sama harinya dengan bulan Juli (bulan Julius Caesar).
Order Online Cetak Kalender 2025
Jangan lupa untuk mencetak kalender 2025 untuk perusahaan Anda. Baik untuk kebutuhan kantor, maupun sebagai souvenir promosi.
Bila Anda ingin cetak kalender perusahaan, pilihlah percetakan yang berpengalaman dan kredibel, seperti Mahada Indonesia.
Mahada Indonesia melayani cetak kalender 2025 untuk kebutuhan kantor, maupun souvenir promosi. Hubungi customer service kami melalui line telepon, chat WhatsApp atau email. Untuk portofolio, kunjungi website dan ikuti jejaring sosial Mahada Indonesia.(*)