Seperti yang telah diketahui, setiap sepekan ada tujuh hari. Sedangkan perhitungan bulan, ada yang 28, 29, 30 hingga 31.
Pada penanggalan Masehi, satu tahun terdapat 365 hari, dengan jumlah hari dalam satu bulan 30 dan 31, kecuali Februari yang berjumlah 28 atau 29 ketika tahun kabisat.
Dilansir Live Science dari kompas.com, mengapa sepekan ada tujuh hari, berasal dari kalender Babilonia. Kalender tersebut didasarkan pada kalender Sumeria pada 21 Sebelum Masehi.
Jumlah tujuh hari, sesuai dengan waktu yang dibutuhkan untuk bulan transisi antara fase. Orang –orang Babilonia menamai masing-masing hari dengan salah satu dari lima benda planet yang diketahui oleh mereka.
Nama-nama tersebut antara lain, hari Bulan, hari Mars, hari Merkurius, hari Jupiter, hari Venus, dan hari Saturnus.
Bangsa Romawi pun mewarisi sistem dari tradisi Babilonia. Meskipun mereka tidak mulai menggunakan sampai tanggal kalender Julian di abad pertama Sebelum Masehi.
Untuk sementara waktu, bangsa Romawi menggunakan periode delapan hari dalam praktik sipil. Pada hari pasar, penduduk desa akan datang ke kota dan penduduk kota akan membeli bahan makanan selama delapan hari.
Namun pada 321 Masehi, Kaisar Konstantin menetapkan tujuh hari dalam satu pekan di kalender Romawi.
Menurut Encyclopaedia Britannica (2015), dalam satu pekan periode tujuh hari satu unit wakyu yang dibuat secara artifisial tanpa dasar astronomi.
Satu pekan ada tujuh hari, merupakan gagasan dari masa Mesopotamia. Karena bangsa Sumeria dan Babilonia membagi tahun menjadi minggu-minggu. Di mana masing-masing pekan ada tujuh hari.
Salah satu dari tujuh hari tersebut sebagai hari rekreasi. Orang-orang Babilonia menamai masing-masing hari dengan salah satu dari lima benda planet yang diketahui mereka.
Nama-Nama Hari
Hari Minggu berasal dari Bahasa Inggris Kuno, “Sunnandaeg” yang artinya Matahari. Dalam mitologi Jerman dan Norse, mempersonifikasikan matahari sebagai dewi bernama Sunna atau Sol.
Kemudian, hari Senin berasal dari Bahasa Inggris Kuno, “Monandaeg” yang artinya bulan. Hari Selasa juga berasal dari Bahasa yang sama, “Tiwesdaeg”, atau tiu atau tiw yang disamakan dengan Mars, Dewa Perang Romawi.
Hari Rabu adalah hari Wouden. Odin atau wouden adalah penguasa kerajaan para dewa norse dan dikaitkan dengan kebijakan, sihir, kemenganan, dan kematian.
Bangsa Romawi menghubungkan Woden dengan Merkurius. Hal ini karena keduanya adalah penuntun jiwa setelah kematian.
Hari Kami merupakan hari Thor, dan identic dengan Jupiter. Dalam bangsa ROmawi, Jupiter juga sebagai raja para dewa. Hari jumat berasal dari Frigg. Frigg merupakan istri Odin, di mana mewakili cinta dan keindahan.
Hari jumat ini sering dikaitkan dengan Venus, dalam Bahasa Inggris Kuni, “Frigedaeg”. Sedangkan Sabtu, dikaitkan dengan Saturnus.
Dalam tradisi Romawi, tidak menugaskan salah satu dewa mereka untuk hari tersebut dalam sepekan. Mereka mempertahankan nama Romawi sebagai gantinya.
Order Cetak Kalender Promosi
Dalam dunia bisnis, promosi menjadi kegiatan yang sangat penting. Apapun dapat dijadikan sebagai media promosi. Termasuk salah satunya dengan cetak kalender promosi.
Anda dapat cetak kalender promosi Anda di Mahada Indonesia. Sebagai vendor yang telah berpengalaman dalam percetakan kalender di seluruh Indonesia, kami memiliki tim desain ahli yang dapat membantu desain kalender promosi Anda.
Hubungi kami melalui kontak yang tersedia. Konsultasikan dan rencanakan cetak kalender promosi Anda bersama kami segera.(*)