Masyarakat kini senang membeli berbagai macam produk minuman ringan. Baik karena rasa minuman yang enak dan segar, membeli minuman kemasan juga dirasa lebih praktis. Namun di sisi lain, kegemaran membeli minuman kemasan menghasilkan produksi sampah yang tinggi.
Hal ini membuat sebagian masyarakat mulai sadar, pentingnya menggunakan tumbler atau botol minum isi ulang dalam keseharian.
Selain sebagai usaha kampanye less waste, bagi Anda yang ingin memberikan merchandise untuk event atau perusahaan, tumbler memberikan kesan eksklusif yang bisa meningkatkan citra.
Berikut 4 tahap yang perlu diperhatikan dalam memilih tumbler atau tempat minum, terutama bagi Anda yang hendak menjadikan tumbler sebagai souvenir.



1. Segmentasi
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam memilih tumbler, atau botol minum, adalah mengetahui segmen atau orang yang akan Anda berikan tumbler. Apakah nantinya untuk anak-anak, pria, wanita, atlet atau pekerja kantor.
Dengan mengetahui segmen atau target pasar Anda, maka Anda akan lebih mudah memilih tumbler atau bahkan mendesain sendiri tumbler Anda, berdasarkan kebutuhan fungsinya. Misalnya souvenir tumbler untuk pekerja kantor.
Berarti Anda membutuhkan tumbler yang sifatnya dapat menjaga suhu air dengan baik. Karena kebiasaan dari pekerja kantor yang suka minum minuman panas atau dingin.
2. Kapasitas
Setelah mengetahui segmen, selanjutnya Anda perlu menentukan kapasitas dari tumbler. Untuk pekerja kantoran, dibutuhkan tumbler dengan kapasitas 300-500 ml.
Karena pekerjaan yang dilakukan berada pada suhu lingkungan yang tidak panas. Sehingga tubuhnya membutuhkan paling tidak sebanyak 2 liter per hari. Dengan anjuran minum 1 gelas air (150-200 ml) per 30 menit.
Sedangkan bagi yang bekerja dalam iklim cukup panas, dibutuhkan tumbler berkapasitas 400-700 ml. Karena lingkungan kerja yang panas atau jenis pekerjaan berat membutuhkan air minum 2,8 per hari. Anjuran minumnya 150-200 ml setiap 15-20 menit.
3. Bentuk
Bentuk atau model tumbler penting juga untuk diperhatikan. Bagaimanapun tumbler untuk anak muda misalnya, akan lebih semangat menggunakan tumbler jika modelnya up to date. Sehingga ada kesan trendi. Bentuk yang ringan dan ramping, tentunya juga lebih ergonomis (nyaman dibawa oleh tangan).
4. Material
Desain tidak melulu mengedepankan sisi visual. Namun juga menentukan fungsi utama tumbler yang sesuai dengan segmen dan kapasitas, serta bentuk atau model yang telah ditentukan sebelumnya. Jika sudah menentukan tiga tahapan di atas, maka tahapan yang terakhir adalah memilih material atau bahan tumbler.
Desain tumbler untuk pekerja kantor, akan lebih fungsional jika tumblernya dapat menjaga suhu air lebih lama. Baik suhu panas atau dingin.
Maka tumbler berbahan stainless tepat untuk jadi pilihan. Stanless sendiri adalah jenis bahan yang memiliki grade paling tinggi dari jenis lainnya.
Stainless banyak digunakan untuk tumbler dengan model termos. Model tumbler ini memiliki 2 lapisan (luar dan dalam), sehingga dapat menjaga suhu dalam tumbler secara konsisten.
Selain stainless, material tumbler lainnya adalah plastik dan kaca. Namun untuk berbahan plastik, pastikan bahannya aman digunakan untuk jangka panjang.
Meski para ahli masih berdebat tentang bahaya kandungan BPA (Bisphenol-A) dalam plastik, ada baiknya Anda lebih selektif dalam memilih material tumbler.
Itulah 4 tahapan yang perlu Anda perhatikan dalam memilih tumbler. Bagi Anda yang ingin membuat tumbler custom untuk kebutuhan event atau perusahaan, Mahada Indonesia siap melayani Anda.