Apa itu merchandise? kadang kala masih jadi pertanyaan di benak beberapa pecinta barang aesthetic seperti bingkisan pasca acara. Meskipun begitu, sebagian besar orang pastinya sudah tahu dengan bentuk merchandise sendiri. Yaitu, pernak-pernik atau barang apa pun yang bisa didapatkan dari suatu event. Yang jadi pertanyaan juga, apakah merchandise itu sama dengan cendera mata?
Biar tidak ada lagi yang salah mengartikan apa itu merchandise, Anda sebaiknya menyimak ulasan berikut ini. Di bawah adalah informasi seputar pengertian merchandise, sejarah keberadaannya, fungsi dan manfaatnya, sampai dengan jenis-jenisnya yang populer di Indonesia. Yuk, langsung saja!
Apa Itu Merchandise?
Menurut KBBI, merchandise merujuk pada pranala souvenir, yaitu adalah barang yang bisa didapatkan orang-orang ketika menghadiri suatu acara. Adapun acara tersebut bisa bermacam-macam. Mulai dari event musik, gala premiere film terbaru, seminar bisnis, sampai dengan acara promosi produk dari suatu perusahaan.
Adapun untuk mendapatkan barangnya, biasanya bisa dengan cara membeli, memeriahkan acara seperti ikut tanya jawab, atau didapatkan secara cuma-cuma. Dari jurnal milik Muhammad Ikhwanudin Muslim dan Drs. H. Mudiantono, M. Sc., sendiri dikatakan bahwa merchandise adalah produk yang dijual oleh pedagang eceran.
Sementara itu, pendapat lain menyebutkan jika merchandise merupakan media promosi. Pasalnya, di bagian produk tersebut kerap terdapat nama brand ataupun ciri khas suatu perusahaan. Keberadaan barang tersebut biasanya ditujukan untuk meningkatkan awareness suatu perusahaan ataupun komunitas.
Sejarah Merchandise
Tidak ada catatan pasti kapan istilah merchandise pertama kali ada. Kendati begitu, awal mula konsep ini ada ialah dari orang-orang Eropa. Tepatnya mulai dari abad pertengahan, ketika orang-orang dari kalangan penyanyi hingga biksu kerap bepergian dengan membawa barang dagangan.
Kemudian di tahun 1950-an, event musik dan film menjadi sangat populer di Amerika. Oleh karena itu, merek Elvis Presley memanfaatkan kondisi tersebut dengan menawarkan t-shirt berdesain khusus (artis ataupun film) dan jumlah terbatas. Merek tersebut diyakini sebagai pencetus konsep dagang di event-event besar dengan gambar-gambar artis ternama.
Walaupun begitu, sejarah popularitas konsep dagang barang unik ini juga tak lepas dari band ternama dari Amerika, yaitu The Beatles. Jika Elvis Presley hanya mengeluarkan barang berupa kaos, band beranggotakan empat orang ini menawarkan lebih banyak jenis merchandise. Mulai dari wig menyerupai milik Ringo Starr (drummer, vokalis 4), permen, jam tangan, sampai kotak makan bertuliskan The Beatles.
Para pencinta band tersebut tentu saja tidak melewatkan kesempatan untuk membeli barang-barang limited edition tersebut. Melihat kesuksesan The Beatles, konsep dagang dengan istilah merchandising kemudian menjamur ke banyak event. Di Indonesia sendiri, event-event musik sejak tahun 90-an sudah mulai menyediakan merchandise.
Fungsi Merchandise
Pada dasarnya, fungsi merchandise adalah memberikan profit sebagaimana berjualan pada umumnya. Namun tak hanya sampai di situ. Sebab merchandise juga berfungsi untuk memperkenalkan suatu nama pada masyarakat luas.
Dalam pemasaran produk, jasa, atau hal apa pun yang dijual, barang merchandise juga berguna untuk memperluas jaringan. Meningkatkan penjualan, menarik minat masyarakat untuk melakukan sesuatu, untuk promosi, sampai souvenir atau oleh-oleh yang bisa dikenang orang.
Manfaat Merchandise
Meskipun terkesan sederhana, manfaat merchandise bisa dikatakan sangat kompleks. Di antaranya, merchandise bisa memikat daya tarik orang sehingga peluang jumlah pembelinya bisa meningkat.
Sebagai contoh, jika Anda menjual kaos oblong tanpa embel-embel yang membuatnya jadi merchandise, peluang pembelinya dipastikan sedikit. Pasalnya, produk tersebut merupakan barang umum. Beda halnya jika kaos tersebut dibubuhkan tanda tangan tokoh publik yang punya banyak penggemar. Otomatis penggemar tokoh tersebut akan berbondong-bondong membelinya.
Jadi, bisa diartikan juga jika konsep merchandise dapat menambah value produk. Sehingga produk tersebut mampu lebih bersaing secara kompetitif di dunia bisnis. Selain itu, manfaat dari barang ini sendiri mencakup proses promosi jangka panjang. Pasalnya, menyematkan ciri khas jualan di barang lain yang dapat berusia lama bisa membantu nama tersebut tetap atau makin dikenal.
Manfaat terakhir ialah meningkatkan kepercayaan pelanggan dengan memberikan merchandise sebagai apresiasi. Jika barang tersebut diberikan secara cuma-cuma di awal, bukan tidak mungkin orang akan membelinya suatu saat karena sudah percaya kualitasnya.
Macam – Macam Merchandise
Untuk diketahui, jenis-jenis merchandise sebetulnya ada banyak. Namun, terdapat penggolongan produk ini berdasarkan kategorinya. Di antara kategori yang dimaksud ialah produk merchandise fashion, barang kebutuhan sehari-hari, dan barang unik. Lihat selengkapnya di macam-macam merchandise berikut.
1. Merchandise Produk Fashion
Apa itu merchandise produk fashion? Sebagaimana namanya, jenis ini mengacu pada barang-barang fashion yang dijual dengan konsep merchandising. Adapun di antara jenisnya mencakup t-shirt atau kaos, hoodie, topi, jam tangan, jaket, sepatu, dan lain sebagainya.
2. Merchandise Barang Sehari-hari
Sementara itu, merchandise yang termasuk barang sehari-hari mencakup barang multiguna untuk orang-orang. Barang tersebut bisa berupa jam dinding, kalender, botol minum, payung, bahkan hingga produk homecare. Seperti sabun cuci piring, sabun mandi, dan masih banyak lagi jenis lainnya.
3. Merchandise Barang Unik
Jenis terakhir ialah barang unik. Apa itu merchandise barang unik? Jenis ini biasanya mencakup barang-barang yang bisa dikatakan tidak begitu fungsional untuk kehidupan sehari-hari. Namun, keberadaannya akan memberikan rasa senang di hati pemiliknya. Dalam arti lebih jelasnya, barang unik tersebut bisa dijadikan koleksi ataupun pajangan di rumah.
Adapun contoh dari merchandise barang unik di antaranya adalah postcard, poster, tote bag kanvas, pouch, gantungan kunci, hingga buku catatan. Selain itu, merchandise barang unik juga bisa mencakup kipas tangan, lightstick, pulpen karakter, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Paket Souvenir
Perbedaan Merchandise dan Cindramata
Salah satu hal yang kerap menjadikan orang bertanya apa itu merchandise adalah kebingungan mengenai sama tidaknya dengan cendera mata. Nah, tahukah Anda kedua barang ini sama atau tidak? Untuk diketahui, bentuk barang dari kedua istilah tersebut bisa saja sama. Namun, ada perbedaan dalam makna istilahnya.
Secara etimologi, kata merchandise berasal dari merch, artinya barang dagang. Jadi, meskipun beberapa orang memberikan barang merchandise secara gratis, dasarnya barang tersebut akan dijual nantinya. Jadi, jika orang-orang ingin mendapatkannya kembali bisa dengan cara membelinya.
Pengertian tadi sejalan dengan makna merchandise menurut Ivan Lanin, Pakar Bahasa Indonesia. Di Twitter yang saat ini berubah nama jadi platform X, Ivan menge-tweet jika padanan kata untuk merchandise adalah dagangan atau pendukung promosi. Jadi, bisa disimpulkan jika istilah ini beda dengan cendera mata.
Adapun yang dimaksud cendera mata adalah barang pemberian tanpa dikenai biaya apapun. Di KBBI sendiri, istilah tersebut dimaknai sebagai pemberian untuk kenang-kenangan atau pertanda ingat. Biasanya, cendera mata tidak dijual sehingga untuk memilikinya lebih sulit dari mendapatkan merchandise.
Tips Memilih Merchandise
Jika saat ini Anda berencana membeli merchandiseuntuk dibagikan atau dijual kembali sebagai bentuk promosi, terdapat tips yang sebaiknya dilakukan. Lantas, apa saja tipsnya?
1. Sesuaikan Jenis Merchandise dengan Target Konsumen
Sebelum menentukan barang apa yang akan dijadikan merchandise, pastikan Anda tahu target konsumen terlebih dulu. Jika target Anda adalah anak-anak muda, barang-barang unik ataupun item fashion akan menarik minatnya. Sementara itu, orang-orang yang sudah berumah tangga biasanya berminat pada barang yang fungsional.
2. Pastikan Kualitas Produk Bagus
Barang merch bisa Anda jual ataupun berikan secara percuma pada audiens. Namun, satu hal yang pasti harus ada di barang tersebut ialah kualitas yang bagus. Dengan bagusnya kualitas barang, orang-orang akan tertarik untuk mendapatkannya kembali di masa depan. Selain itu, kualitas yang bagus akan membuatnya lebih tahan lama.
3. Pilih Barang Sustainable
Pada dasarnya, tidak salah jika menjadikan makanan sebagai merchandise seperti yang dilakukan The Beatles. Namun, jauh lebih baik menjadikan barang sustainable untuk konsep dagang ini. Pasalnya, barang sustainable akan tahan lama sehingga misi Anda untuk memperkenalkan sesuatu pada masyarakat luas bisa berlangsung lama.
Rekomendasi Merchandise Custom
Setelah tahu apa itu merchandise, fungsinya, serta jenis-jenisnya, bagaimana? Sudah bisa membedakan antara maksud istilah ini dengan barang berupa cendera mata?
Pada intinya, merchandisemerupakan barang-barang yang dijual oleh suatu individu ataupun perusahaan dengan dilengkapi ciri khusus. Baik itu nama perusahaan, tokoh publik, maupun nama suatu produk yang akan dijual nantinya.
Saat ini, merchandise menjadi media penjualan yang cukup efektif meningkatkan konversi. Adapun barang-barang yang paling laris di pasaran ialah berupa topi, kaos, mug, tumbler, dan item fashion lainnya. Jika Anda ingin mendapatkan merchandise tersebut dengan custom desain, pastikan memilih pengrajin berintegritas.
Mahada.co.id adalah vendor terbaik untuk Anda yang memesan berbagai barang merchandise dengan desain kustom berkualitas. Hubungi kami sekarang juga untuk info lebih lengkapnya!
